Program studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris menyelenggarakan Penjajakan Kerja Sama dengan Teater Tetas. Audiensi ini dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh beberapa anggota Teater Tetas diantaranya Johana Gabe selaku Divisi Bendahara, Dony Suryatin selaku Divisi Program, Artasya Sudirman selaku Sekretaris Umum sekaligus Pimpinan Program, dan Armand Wiriadinata selaku Divisi Humas. Sementara itu, dari pihak Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris dihadiri oleh Era Bawarti S.IP., M.Hum. selaku Kepala Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris dan  Thafhan Muwaffaq, S.S., M.A. selaku Sekretaris Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris. 

 

Kerja sama yang diajukan adalah terkait rangka pengembangan kurikulum berimplementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu dengan Teater Tetas. Teater Tetas merupakan kelompok Teater Kontemporer Jakarta yang telah berdiri sejak tahun 1978. Melihat minat dan hasil kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UAI terkait produksi pementasan drama, pihak Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UAI bermaksud memfasilitasi peminatan mahasiswa tersebut melalui Program MBKM Proyek atau Studi Independen Multi-Semester berupa pemroduksian pementasan teater. Teater Tetas dipandang sebagai calon mitra potensial yang mampu memberikan pembimbingan yang berdasarkan pada pengalaman praktik pentas drama. 

 

Diskusi interaktif antara pihak Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UAI dengan Teater Tetas mengarah kepada pemberian respon terhadap draf proposal yang telah dikirimkan sebelumnya, pada Rabu (02/03). Dony Suryatin selaku Divisi Program Teater Tetas mengatakan bahwa Teater Tetas masih perlu mencocokkan jadwal internal untuk dapat memastikan kemungkinan kerja sama. Selain itu, ia juga masih mempertimbangkan pula persoalan pembagian sumber daya apabila kerjasama akan dilakukan. Keadaan Teater Tetas sendiri sedang dalam pembahasan mengenai program pementasan yang akan diproduksi dalam waktu dekat. Aktivitas ini baru bisa dilakukan mengingat aturan yang membatasi kegiatan-kegiatan yang menarik kerumunan selama pandemi COVID-19. 

 

Motivasi dalam melaksanakan kegiatan produksi pentas drama mendapati sorotan yang khusus, mengingat terdapat tuntutan komitmen yang tinggi dalam melaksanakan hal tersebut. Terkait dengan hal ini, pihak Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UAI menyatakan keterbukaan untuk membangun program yang inklusif dan selektif sehingga sesuai dengan etos praktik produksi pentas drama yang telah lama dilakukan oleh Teater Tetas. Artasya Sudirman selaku Sekretaris Umum sekaligus Pimpinan Program Teater Tetas berpendapat bahwa usulan Program Proyek atau Studi Independen Produksi Pentas Drama dianggap sebagai suatu hal yang personal oleh Artasya Sudirman. 

 

Melihat minat dan hasil kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UAI terkait produksi pementasan drama, pihak Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UAI bermaksud memfasilitasi peminatan mahasiswa tersebut melalui Program MBKM Proyek atau Studi Independen Multi-Semester berupa pemroduksian pementasan teater. Teater Tetas dipandang sebagai calon mitra potensial yang mampu memberi pembimbingan yang berdasarkan pengalaman praktik pentas drama. Maka dari itu, dapat disimpulkan diskusi interaktif dalam pertemuan Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UAI dengan Teater Tetas melihat usulan kerjasama sebagai suatu hal yang potensial. Untuk saat ini, Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UAI menantikan hasil diskusi internal Teater Tetas terkait kemungkinan usulan kerjasama dapat direalisasikan. (DA), (SRZ).